Jakarta, September 2025 – Pemerintah resmi meluncurkan paket stimulus ekonomi senilai Rp 16,23 triliun untuk menopang pertumbuhan nasional di kuartal akhir 2025 sekaligus mempersiapkan perekonomian 2026. Paket ini diharapkan bisa meringankan beban masyarakat, membuka lapangan kerja, dan memperkuat daya beli.

Isi Paket Stimulus

  • Bantuan sembako berupa 10 kilogram beras untuk lebih dari 18 juta rumah tangga penerima manfaat.
  • Program padat karya (cash for work) yang melibatkan lebih dari 600 ribu orang di proyek infrastruktur kecil.
  • Diskon premi asuransi untuk pengemudi ojek online dan sopir truk.
  • Insentif pajak usaha kecil, di mana tarif pajak rendah 0,5% diperpanjang hingga 2029.
  • Program magang berbayar untuk lulusan universitas guna menekan angka pengangguran muda.
  • Program reboisasi yang ditargetkan mencakup 870 ribu hektar lahan pada 2026, diproyeksikan membuka peluang kerja bagi 1,6 juta orang.

Tujuan Stimulus

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sekitar 5,2% di tahun 2025. Selain itu, stimulus ini juga diharapkan dapat menahan laju inflasi dan menjaga stabilitas daya beli masyarakat, sambil memastikan defisit anggaran tetap terkendali di kisaran 2,78% dari PDB.

Tantangan

Implementasi kebijakan ini perlu diawasi dengan ketat agar tepat sasaran. Distribusi bantuan harus merata, program kerja tidak boleh mangkrak, dan koordinasi pusat-daerah harus berjalan baik. Jika dijalankan maksimal, stimulus ini diyakini bisa memberi dampak signifikan bagi masyarakat luas.