6 Pesepakbola Top yang Pernah Membela Liverpool dan Arsenal

Dua klub raksasa Premier League, Liverpool dan Arsenal, memiliki sejarah panjang yang dipenuhi persaingan sengit di dalam maupun luar lapangan. Rivalitas mereka bukan hanya soal perebutan gelar atau drama di Anfield dan Emirates, tetapi juga soal jejak pemain yang pernah mengenakan seragam kedua klub tersebut. Tidak banyak yang bisa merasakan atmosfer di dua tim besar itu, namun ada beberapa nama istimewa yang tercatat dalam sejarah.

Berikut kisah enam pesepakbola top yang pernah bermain untuk Liverpool dan Arsenal, masing-masing dengan cerita emosional yang mengiringi perjalanan karier mereka.

1. Michael Thomas

Nama Michael Thomas begitu ikonik dalam sejarah Arsenal. Golnya pada menit akhir melawan Liverpool di Anfield tahun 1989 menjadi salah satu momen paling dramatis dalam sepak bola Inggris. Ironisnya, beberapa tahun kemudian Thomas justru bergabung dengan Liverpool. Meski tidak bisa mengulang kejayaan serupa, keberadaannya tetap meninggalkan kesan mendalam karena ia pernah jadi “musuh” yang paling menyakitkan sebelum akhirnya jadi bagian dari The Reds.

2. Nicolas Anelka

Striker asal Prancis ini sempat digadang-gadang sebagai bintang besar Arsenal di era Arsène Wenger. Dengan kecepatannya, Anelka membuat lini depan The Gunners begitu berbahaya pada akhir 1990-an. Namun perjalanan kariernya berliku. Ia sempat merapat ke Liverpool pada musim 2001/2002 dengan status pinjaman. Sayangnya, meski tampil menjanjikan, Liverpool tak mempermanenkannya. Banyak fans The Reds yang menyesal karena Anelka kemudian melanjutkan karier panjang yang penuh gol di berbagai klub Eropa.

3. Yossi Benayoun

Gelandang asal Israel ini dikenal sebagai pemain cerdas dengan visi permainan tajam. Ia lebih dulu menjadi andalan Liverpool, memberikan kreativitas di lini tengah dan sejumlah gol penting. Ketika masa keemasannya di Anfield usai, Benayoun sempat membuat kejutan dengan bergabung ke Arsenal pada 2011. Meski hanya sebentar, ia tetap dikenang karena mampu memberikan kontribusi penting di beberapa laga besar.

4. Jermaine Pennant

Produk akademi Arsenal ini awalnya digadang-gadang menjadi bintang masa depan. Namun, Pennant kesulitan bersinar di bawah tekanan besar di London Utara. Kariernya justru menemukan momentum saat hijrah ke Liverpool. Bersama The Reds, ia mencapai puncak dengan tampil di final Liga Champions 2007. Meski tak meraih trofi, pengalaman itu membuat Pennant lebih dihormati di Anfield ketimbang di Emirates.

5. Kolo Touré

Bek asal Pantai Gading ini adalah bagian penting dari “Invincibles” Arsenal yang legendaris. Dengan semangat juang dan kepemimpinannya, Touré menjadi sosok tak tergantikan di jantung pertahanan. Setelah meninggalkan Emirates, ia sempat berkarier di Manchester City sebelum akhirnya menutup kiprah di Premier League bersama Liverpool. Walau usianya tak lagi muda kala itu, Touré tetap memberi kontribusi besar sebagai sosok senior yang menjadi panutan di ruang ganti.

6. Alex Oxlade-Chamberlain

Pemain ini menjadi simbol perjalanan karier modern antara Arsenal dan Liverpool. Didatangkan Arsenal sebagai bakat muda penuh potensi, Oxlade-Chamberlain berkembang pesat di London Utara. Namun, cedera berulang sering menghambatnya. Pindah ke Liverpool menjadi titik balik. Bersama Jürgen Klopp, ia menemukan peran baru yang lebih dinamis. Salah satu momen terbaiknya adalah saat tampil gemilang dalam laga Liga Champions, membantu Liverpool mencapai final 2018.


Jejak Emosional di Dua Klub Besar
Bermain untuk satu klub besar saja sudah menjadi pencapaian luar biasa. Namun, mereka yang pernah merasakan atmosfer di Liverpool dan Arsenal membawa kisah unik yang sarat emosi. Ada yang sukses, ada yang gagal memenuhi ekspektasi, tapi semuanya tercatat dalam sejarah panjang rivalitas dua raksasa Premier League tersebut.

Fans mungkin berbeda pendapat tentang siapa yang paling berjasa, namun satu hal pasti: para pemain ini telah menorehkan cerita tentang ambisi, pengkhianatan, dan pencarian jati diri di panggung sepak bola Inggris.