Siapa Riza Chalid?
Mohammad Riza Chalid adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang dikenal luas di sektor minyak dan gas. Sosoknya sering dijuluki sebagai “raja migas” karena pengaruh besarnya dalam urusan impor minyak. Namanya kembali mencuat setelah terseret kasus dugaan korupsi besar yang melibatkan tata kelola impor minyak mentah dan produk kilang Pertamina.
Penetapan Tersangka
Pada Juli 2025, Kejaksaan Agung resmi menetapkan Riza Chalid sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi impor minyak mentah dan produk kilang Pertamina periode 2018–2023. Kasus ini ditaksir menimbulkan kerugian negara hingga Rp193,7 triliun, menjadikannya salah satu kasus korupsi terbesar di Indonesia.
Peran dalam Kasus
Riza Chalid diduga berperan penting dalam skema kerja sama dengan pihak Pertamina, termasuk penyewaan terminal BBM di Merak yang sebenarnya belum dibutuhkan. Skema ini melibatkan broker serta pejabat internal Pertamina yang kemudian disinyalir merugikan negara dalam jumlah fantastis.
Status Hukum dan Keberadaan
- Riza sudah beberapa kali dipanggil oleh penyidik, namun tidak pernah hadir.
- Hingga kini, ia belum ditahan karena diduga sedang berada di luar negeri, seperti Singapura atau Malaysia.
- Kejaksaan Agung telah mengajukan pencegahan bepergian ke luar negeri, serta menyiapkan opsi menerbitkan Daftar Pencarian Orang (DPO) hingga red notice jika Riza terus mangkir.
Penggeledahan
Sebagai bagian dari penyelidikan, Kejaksaan Agung telah menggeledah rumah Riza Chalid di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, serta kantornya di Plaza Asia. Penggeledahan ini bertujuan mengumpulkan bukti tambahan terkait kasus korupsi tersebut.
Dampak Kasus
Kasus ini menjadi sorotan publik karena menyangkut sektor vital energi nasional. Selain nilai kerugian yang sangat besar, kasus Riza Chalid juga menunjukkan adanya praktik mafia migas yang selama ini disebut-sebut menguasai impor minyak di Indonesia.
Kesimpulan
Riza Chalid saat ini menjadi salah satu buronan hukum paling dicari di Indonesia. Dengan status tersangka dan dugaan kerugian negara mencapai ratusan triliun rupiah, kasus ini dipandang sebagai momentum besar dalam pemberantasan mafia migas dan praktik korupsi di sektor energi nasional.
Leave a Reply